(( Langkah yang lain adalah secara sistematis memperhatikan program yang
sudah jalan dan mempersiapkan secara lebih dini stock multivitamin
untuk menghadapi udara panas. Tersedianya stock multivitamin menjadi
penting, agar gangguan performans ayam tidak terganggu. ))
Sedikitnya
sebanyak 7 kandang ayam potong dan petelur di berbagai daerah di Pulau
Jawa roboh dan rusak. Menurut informasi dan laporan Tim Pemantau
Lapangan Infovet di Sukabumi,Banyumas, Semarang, Yogyakarta, Solo dan
Blitar sejumlah kandang rusak ringan sampai berat, bahkan di Banyumas
dan Semarang 2 buah kandang roboh.
Meninggalkan bulan April khususnya
pada bulan Mei dan memasuki Juni-Juli 2008 ini, ada fenomena alam yang
patut mendapatkan perhatian masyarakat dan khususnya para peternak
unggas.
Perhatian itu menjadi penting oleh karena mengingat sebagai
suatu kesatuan dari siklus musim di negara tropis, maka sebagian besar
wilayah Indonesia akan memasuki musim kering atau kemarau pada kisaran
Mei tahun ini.
Namun pada kenyataanya pada Juni tahun ini masih saja
ada sebagian wilayah di Indonesia, seperti Kalimantan dan sebagian
Sulawesi masih saja didera banjir karena hujan dengan intensitas tinggi.
Diperburuk dengan gundulnya hutan, maka banjir besar melanda sebagian
dari dua pulau itu.
Hujan tahun ini, yang termasuk dalam kategori
intensitas tinggi dan panjang waktunya (6-7 bulan), ternyata telah
menimbulkan aneka bencana aIam di negeri ini. Menurut informasi dari
berbagai lembaga pemantau iklim di dunia, yang dapat kita akses dari
internet, maka musim kering di Indonesia kali ini diperkirakan akan
berjalan lebih pendek dari pada musim hujan.
Artinya anomali musim
kali ini, bukan saja akan berpengaruh terhadap aneka sektor kehidupan
akan tetapi juga sudah pasti adanya kemungkinan dampak buruk. Tentunya
bidang peternakan akan kena imbasnya juga
Sangat berbeda dari
musim-musim kemarau sebelumnya, yang umumnya di Indonesia jauh lebih
panjang waktunya di banding musim penghujan, ternyata musim kemarau
tahun 2008 ini jauh lebih pendek. Sehinga ada fenomena alam yang pasti
berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya. Atas dasar kondisi demikian
para peternak unggas dituntut untuk lebih waspada dan mutlak perlu
mengantisipas segala sesuatu kemungkinan yang bisa muncul dan sanggat
merugikan.
Secara kebetulan ada artikel wawancara pada sebuah koran
nasional yang mengupas tentang musim peralihan. Dan jika dikaitkan
dengan aktifitas dunia perunggasan berita itu menjadi menarik dan sangat
relevan. Mengapa menarik dan relevan? Oleh karena ada peringatan akan
datangnya angin kencang yang berputar dan suhu udara yang lebih panas
tetapi justru lamanya musim kemarau jauh lebih pendek dari tahun
sebelumnya.
Pada 22 April 2008 dipaparkan hasil wawancara dengan
pakar iklim dari Universitas Gadjah Mada Yogyakakarta Dr Ir Sunarto.
Sang Pakar berujar, bahwa kemungkinan terbesar adanya potensi ”angin
kencang berputar” atau ’puting beliung’ pada musim peralihan ini di
kawasan sebagian besar Indonesia.
Beberapa kawasan yang lokasinya
berada pada lembah diantara pegunungan yang mengapit, akan sangat besar
potensi munculnya angin kencang berputar yang dapat mengancam pemukiman
penduduk yang berada di kawasan itu. Sunarto yang juga Kepala Pusat
Studi Bencana Alam UGM Yogyakarta itu, wanti-wanti atau mengingatkan
dengan penuh sangat, agar warga mengantisipasi dampak dari fenomena
alami itu.
Atas dasar peringatan itu, maka beberapa kawasan yang
kemungkinan muncul fenomena alam itu dan terkait dengan lokasi kawasan
perunggasan dapat disebut mulai dari Aceh sisi timur, Sumut sisi timur
dan selatan, kemudian Sumbar sisi selatan termasuk Riau daratan.
Selain
itu Lampung selatan, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Ciamis, Banyumas,
Bantul, Kulon Progo, Sleman Magetan, Madiun Blitar dan Malang, Jember,
Jombang. Daerah yang disebut diatas memang kantung-kantung perunggasan.
Atau sebut saja sebagai sentra kandang ayam potong maupun petelur.
Peringatan
itu menjadi penting, oleh karena harus kita akui akurasi prediksi dari
Badan Meteorologidan Geofisika (BMG) Indonesia saat ini sudah semakin
baik oleh karena dukungan peralatan dan SDM serta koneksi dengan
negara-negara maju.
Mengingat usaha perunggasan yang padat modal dan
teknologi itu, maka sudah selayaknya kini para peternak juga
mempertimbangkan dengan seksama informasi tentang musim.
Kembali pada
paparan Sunarto, bahwa cuaca pada musim peralihan akan bersifat labil.
Artinya sangat mudah sekali berubah-ubah secara drastis. Cuaca yang
semula mendung hitam seperti hendak turun hujan, dengan cepat akan
menjadi cerah, terang benderang, dan bahkan suhu udara akan menjadi
panas menyengat.
Hal ini, berakibat air yang berada di dalam tanah
akan panas. Sehingga penguapan air di dalam tanah itu tinggi, sehingga
kemudian akan kita rasakan udara panas atau gerah yang sangat. ”Dari
atas bumi kita menerima panas sinar matahari, sedangkan dari bawah tanah
terjadi penguapan air. Bumi tempat kita berpijak akhirnya menjadi
sangat panas udararanya.
Dari peringatan yang diungkapkan di atas,
ada 3 (tiga) hal yang patut mendapat perhatian ekstra dari para peternak
unggas di Indonesia. Pertama, potensi angin kencang berputar, atau umum
menyebut sebagai puting beliung akan muncul dan dapat mengancam
bangunan kandang.
Kedua, suhu udara yang meningkat akan berpengaruh besar terhadap performans ayam secara umum, jika tidak ada upaya antisipasif.
Ketiga,
mengingat hampir sebagian besar lokasi kandang ayam komersial maupun
pembibitan berada di kawasan yang termasuk katagori rawan terjangan
angin kencang dan juga udara panas,maka peringatan itu tidak bisa
dianggap sepele.
Langkah antisipasi antara lain dengan memeriksa
kembali konstruksi bangunan kandang dan pergudangan. Teruatama tiang
penyangga bangunan dan atap penutupnya. Pohon-pohonan yang rentan roboh
harus dipangkas cabang dan rantingnya. Tirai penutup sisi kandang harus
diamati apakah masih layak dan mampu berfungsi.
Kemudian selain itu
perlu memeriksa sumber mata air agar tidak terjadi defisit air dalam
memasuki kemarau ini, meski diperkirakan lebih pendek. Langkah yang lain
adalah secara sistematis memperhatikan program yang sudah jalan dan
mempersiapkan secara lebih dini stock multivitamin untuk menghadapi
udara panas. Tersedianya stock multivitamin menjadi penting, agar
gangguan performans ayam tidak terganggu.
Selain itu sudah pasti bisa
ditebak, pada ayam petelur dimana produksi jagung dan katul akan
mengalami masalah. Prediksi panen jagung memang masih belum
mengkhawatirkan,karena kemungkinan besar terjadi panen raya. Akan tetapi
panen raya padi mungkin sedikit mengalami penurunan. Akibatnya harga
katul akan terdongkrak.
Dengan paparan situasi musim peralihan
memasuki musim kemarau di atas seyogianya semua stake holder peternakan
mengambil langkah antisipasif sesuai dengan kompetensi kegiatannya
masing-masing. Dengan demikian, harapan terwujudnya usaha perunggasan
yang kokoh dan mandiri akan terwujud. Semoga. (iyo/KT)
MUSIM PERALIHAN, ANGIN KENCANG dan VITAMIN
Posted by desalainungan.blogspot.com
Posted on 17.08.00
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar